The Implementation of Responsibility to Protect (R2P) in Conflict Zones

Main Article Content

Mohd Hedzri Omar
Noraini Zulkifli

Abstract

Abstract: Responsibility to Protect (R2P) emerged as a standard in response to the crime of mass atrocities and human rights violations in the 1990s. R2P is implemented in response to severe human rights crises such as those in Bosnia and Rwanda. The R2P principle aimed to replace the so-called current and somewhat contentious notion of humanitarian intervention and provide states with legal grounds for military action to safeguard human rights in countries where the government threatens these same freedoms. This new approach is based not only on crisis response but also on measures to avoid circumstances that make the commission of mass atrocity crimes easier and ultimate. This study has three objectives: 1) to understand R2P, 2) to examine the implementation of R2P in Conflict Zones, and 3) to analyse the legal basis of R2P. The research found that (1) the R2P is a physical manifestation of the international community’s determination to uphold its responsibility to protect men, women and children at risk of genocide, ethnic cleansing, war crimes and crimes against humanity, (2) theoretically, R2P is a legitimate measure in ensuring the protection of the population, particularly those who are vulnerable, and (3) R2P is not bound by any relevant legal aspect, thus making its effectual implementation not as effective as it should be.


Keywords: atrocities, conflict zones, peacekeeping operations, responsibility to protect (r2p), United Nations,


 


Abstrak: Pada tahun 1990an, tanggungjawab untuk melindungi (R2P) muncul sebagai piawai sebagai reaksi terhadap penduduk yang terancam bahaya. R2P telah dilaksanakan sebagai tindak balas terhadap krisis hak asasi manusia yang utama seperti di Bosnia dan Rwanda. Prinsip R2P bertujuan untuk menggantikan konsep campur tangan kemanusiaan yang agak kontroversial dan memberikan alasan undang-undang kepada negara untuk melakukan tindakan ketenteraan bagi melindungi hak manusia di negara-negara di mana pemerintah yang berkuasa mengancam kebebasan. Pendekatan baru ini tidak hanya di dasarkan pada tanggapan krisis, tetapi juga untuk mengambil langkah-langkah bagi menghindari keadaan kekejaman besar-besaran daripada berlaku dengan sewenang-wenangnya. Kajian ini mempunyai tiga objektif iaitu 1) untuk memahami R2P, 2) untuk mengkaji pelaksanaan R2P di Zon Konflik, 3) untuk menganalisis dasar yang sah mengenai R2P, Kajian mendapati bahawa R2P adalah manifestasi fizikal dari masyarakat antarabangsa untuk menegakkan tanggungjawabnya bagi melindungi lelaki, wanita dan kanak-kanak yang berisiko menjadi mangsa pembunuhan beramai- ramai, pembersihan etnik, jenayah perang dan jenayah terhadap kemanusiaan, R2P secara teori adalah idea bernas dalam memastikan perlindungan yang disediakan untuk penduduk, terutama mereka yang terdedah risiko ancaman. Tetapi R2P tidak terikat dengan aspek undang- undang yang relevan, sehinggakan pelaksanaannya tidak efektif sebagaimana yang diingini. 


Kata Kunci: kekejaman, zon konflik, operasi pengaman, tanggungjawab untuk melindungi (r2p), Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu,


 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Omar, M. H. ., & Zulkifli, N. (2021). The Implementation of Responsibility to Protect (R2P) in Conflict Zones . SINERGI : Journal of Strategic Studies & International Affairs, 1(1), 137–161. https://doi.org/10.17576/sinergi.0101.2021.08
Section
Original Research Article