Against All Odds? Blue Economy and Blue Ocean Maritime Strategy in Seychelles and Mauritius
Main Article Content
Abstract
Does Blue Ocean become the perfect mantra for reaching desired developmental goals? Blue Economy is an essential sustainable development framework for coastal and island states who rely on the ocean and marine resources as a source of livelihood. The concept of a Blue Economy merges economic development and conservation for coastal and island states. The Seychelles and Mauritius are two Small Island Developing States (SIDS) in the Western Indian Ocean, faced with economic development and conservation dilemmas. Identifying and understanding the challenges and limitations of Blue Economy for SIDS are required to understand the vulnerability of those nations, which is essential to the future outcomes of sustainable development in the Seychelles and Mauritius. Adopting library research methods and online focus group conversations with different stakeholders in both countries, and over two years, during pre-and post-Covid lockdown periods, provide this paper with fascinating findings. Further identification and understanding of vulnerability, overcoming challenge and paradox of Blue Economic ideals in these two cases of SDIS refine the authors’ scepticism upon the myth of the SDG. The authors’ preliminary findings explain the difficulty of the Covid-19 pandemic in allowing both states to realise their SDG targets.
Abstrak: Adakah Lautan Biru menjadi mantera yang tepat untuk mencapai matlamat pembangunan yang diingini? Ekonomi Biru ialah rangka kerja pembangunan mampan yang penting untuk negara pantai dan pulau yang bergantung kepada sumber laut dan marin sebagai sumber mata pencarian. Konsep Ekonomi Biru menggabungkan pembangunan ekonomi dan pemuliharaan untuk negara pantai dan pulau. Seychelles dan Mauritius adalah dua Negara Membangun Pulau Kecil (SIDS) di Lautan Hindi Barat, berhadapan dengan dilema pembangunan ekonomi dan pemuliharaan. Pengenalpastian dan pemahaman tentang cabaran dan batasan Blue Economy untuk SIDS adalah diperlukan untuk memahami kelemahan negara tersebut, yang penting untuk hasil pembangunan mampan masa depan di Seychelles dan Mauritius. Dengan mengguna pakai kaedah penyelidikan perpustakaan dan perbualan kumpulan fokus dalam talian dengan pihak berkepentingan yang berbeza di kedua-dua negara, dan selama dua tahun semasa tempoh penutupan sebelum dan selepas Covid, menyediakan kertas ini dengan penemuan yang menarik. Pengenalpastian dan pemahaman lanjut tentang kelemahan, mengatasi cabaran dan paradoks cita-cita Ekonomi Biru dalam kedua-dua kes SDIS ini memperhalusi keraguan pengarang terhadap mitos SDG. Penemuan awal pengarang menjelaskan kesukaran pandemik COVID-19 dalam membenarkan kedua-dua negeri merealisasikan sasaran SDG yang ditentukan.
Kata Kunci: Ekonomi Biru, SIDS, cabaran dan limitasi, Strategi Maritim Samudera Biru di Seychelles dan Mauritius
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
To learn more about our Open Acess and Copyright Policy, click here